MERAWAT KEBHINEKAAN Dialog Interreligius sebagai Upaya Membangun Toleransi dan Kerukunan Umat Beragama

Main Article Content

Urbanus Sila

Abstract

Abstract: The focus of the discussion is on Caring for diversity: interreligious dialog as an effort to build tolerance and religious harmony. Indonesia, with its rich culture, is inhabited by people of various ethnicities, religions and races. This diversity is a strength, but it can also be a potential conflict. Interreligious dialogue is important to build tolerance and religious harmony. This article analyzes the role of interreligious dialogue in maintaining Indonesia's diversity. This discussion uses a qualitative method with a literature study. Data were collected from books, scientific journals, and online articles that discuss interreligious dialog and tolerance. The previous literature is discussed using the technique of analyzing the discussion on the text. The results of the discussion show that interreligious dialog has an important role in building tolerance and religious harmony. Interreligious dialogue can help build mutual understanding, respect for differences, and cooperation between religious communities. Interreligious dialog can also help resolve conflicts between religious communities. This research recommends that interreligious dialog continue to be carried out and strengthened. Interreligious dialog needs to involve all stakeholders, including the government, religious leaders and civil society. Interreligious dialog also needs to be carried out at various levels, from the national level to the local level.


Abstrak: Fokus pembahasan tentang Merawat kebhinekaan: dialog interreligius sebagai upaya membangun toleransi dan kerukunan umat beragama. Indonesia, dengan kekayaan budayanya, dihuni oleh masyarakat yang beragam suku, agama, dan ras. Keberagaman ini merupakan kekuatan, namun juga dapat menjadi potensi konflik. Dialog interreligius menjadi penting untuk membangun toleransi dan kerukunan umat beragama. Artikel ini dianalisis peran dialog interreligius dalam merawat kebhinekaan Indonesia. Pembahasan ini menggunakan metode kualitatif dengan studi literatur. Data dikumpulkan dari buku, jurnal ilmiah, dan artikel online yang membahas tentang dialog interreligius dan toleransi. Literatur terdahulu dibahas dengan menggunakan teknik analisis pembahasan pada teks. Hasil pembahasan menunjukkan bahwa dialog interreligius memiliki peran penting dalam membangun toleransi dan kerukunan umat beragama. Dialog interreligius dapat membantu membangun saling pengertian, menghormati perbedaan, dan kerjasama antarumat beragama. Dialog interreligius juga dapat membantu menyelesaikan konflik antarumat beragama. Penelitian ini merekomendasikan agar dialog interreligius terus dilakukan dan diperkuat. Dialog interreligius perlu melibatkan semua pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, tokoh agama, dan masyarakat sipil. Dialog interreligius juga perlu dilakukan di berbagai tingkatan, mulai dari tingkat nasional hingga tingkat lokal.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Sila, U. (2025). MERAWAT KEBHINEKAAN: Dialog Interreligius sebagai Upaya Membangun Toleransi dan Kerukunan Umat Beragama. Melo: Jurnal Studi Agama-Agama, 4(2), 128–141. https://doi.org/10.34307/mjsaa.v4i2.163
Section
Articles

References

Abdullah, Amin. Studi Islam Kontemporer. Pustaka Pelajar, 2007.

Arianto, Henry. “Pendekatan Toleransi Dalam Mewujudkan Kerukunan Umat Beragama”, Lex Jurnalica , 15 Nomor 1, (2018): 86–90.

Armada Riyanto, F. E. “Hamemayu Hayuning Bawono” (“To beautify the beauty of the world”): A Javanese Philosophical Foundation of the Harmony for Interfaith Dialogue, 2022.

Burhanuddin, “Pendidikan Multikultural: Strategi Membangun Harmoni Sosial”, SCHOLARS: Jurnal Sosial Humaniora Dan Pendidikan Vol. 2 No. 2 (2024).

Casram, C., “Membangun Sikap Toleransi Beragama dalam Masyarakat Plural”, Wawasan: Jurnal Ilmiah Agama Dan Sosial Budaya, 1, 2 (2016): 187–198. https://doi.org/10.15575/jw.v1i2.588

Donatus, S. K., “Neo-Kantianisme dan Implikasinya untuk Penelitian Terhadap Agama”, Studia Philosophica et Theologica, 21, 2 (2021): 133–154. https://doi.org/10.35312/spet.v21i2.401

Fatih, Moh K., “Dialog Dan Kerukunan Umat Beragama Di Indonesia Dalam Pemikiran A. Mukti Ali”, Religi: Jurnal Studi Agama-Agama, 13, 01, (2008): 38. https://doi.org/10.14421/rejusta.2017.1301-03

Hidayat, Komaruddin. Merawat Kebhinekaan: Membangun Persatuan dan Kesatuan Bangsa. Suara Usu, 2017.

Iqbal, S. A. U. P., “Media Sosial dan Dialog Antaragama: Peluang dan Tantangan”, TAZKIR: Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial Dan Keislaman (2021) .

Mufid, Ahmad Syafi’i. Merajut Kerukunan Umat Beragama: Peran FKUB dalam Masyarakat Plural. Jakarta: Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama, 2018.

Mu’id, A., & Shofa, A. “Memaknai Kembali Multikulturalisme Indonesia Dalam Bingkai Pancasila”, JPK: Jurnal Pancasila Dan Kewarganegaraan, 1, 1 (2016).

Pasi, G. “Relasionalitas “Aku” dan “Engkau” dalam Masyarakat Indonesia yang Majemuk Sebagai Gambaran dari Relasionalitas Trinitas”, Studia Philosophica et Theologica, 20, 2 (2020): 103–126. https://doi.org/10.35312/spet.v20i2.189

Raharso, Alphonsus Tjatur, Paulinus Yan Olla, Y. “Mengabdi Tuhan dan Mencintai Liyan: Penghayatan Agama di Ruang Publik yang Plural”, Diskursus2, 17, 1 (2014): 143.

Riyanto, A. “Krisis Paham Kenegaraan : Dalam Konstitusi Indonesia”, Studia Philosophica et Theologica, 3, 2 (2003): 79–99.

Riyanto, A. “Sebuah Studi Tentang Dialog Interreligius”, Diskursus - Jurnal Filsafat Dan Teologi Stf Driyarkara, 9, 2 (2010): 249–282. https://doi.org/10.36383/diskursus.v9i2.218

Rohman, B. “Meneguhkan Toleransi Dalam Masyarakat Plural Melalui Kompetensi Penyuluh Agama Dalam Pelayanan Umat”, Jurnal Bimas Islam, 15 1 (2022): 65–102. https://doi.org/10.37302/jbi.v15i1.530

Sudhiarsa STFT Widya Sasana, R. Spiritualitas Interkultural: Berselancar Dalam Era Dialog Antarperadaban (n.d.) http://en.wikipedia.org/wiki/The_Clash_of_Civilizations

Tinambunan, E. R. L. “Persaudaraan Dan Persahabatan Sosial Ensiklik Paus Fransiskus: Kontribusi Dialog Antar Agama Indonesia”, Studia Philosophica et Theologica, 22 2 (2022): 279–302. https://doi.org/10.35312/spet.v22i2.462

Tinambunan, E. R. L., & Budiono, “FABC (Federation of Asian Bishops’ Conferences”, Studia Philosophica et Theologica, 22, 1 (2022): 1–18. https://doi.org/10.35312/spet.v22i1.429

Wahyudi, A. “Relasionalitas Tata Hidup Bernegara: Pendalaman Perspektif Armada Riyanto Dari Para Peletak Dasar Filsafat Etika Politik”, Studia Philosophica et Theologica, 16, 2 (2016): 211–227. http://ejournal.stftws.ac.id/index.php/spet/article/view/43

Widianti, Anyta, Amri Tajuddin, & Abdullah, “Relasi Agama dan Negara di Indonesia : Tinjauan Historis dan Perkembangan Kontemporer”, CBJIS: Cross-Border Journal of Islamic Studies, 6, 2, (2024): 325–336. https://doi.org/10.37567/cbjis.v6i2.3487

Yustinus, Y. “Opulisme Agama Ditinjau Dari Perspektif Teologi Katolik”, Studia Philosophica et Theologica, 23, 2 (2023): 308–330. https://doi.org/10.35312/spet.v23i2.587

Zainuri, A., & Al-Hakim, L. “Pemikiran Gus Dur dalam Kehidupan Pluralitas Masyarakat Indonesia”, Islamika Inside: Jurnal Keislaman Dan Humaniora, 7, 2 (2021): 167–197. https://doi.org/10.35719/islamikainside.v7i2.133