PENDIDIKAN INTERRELIGIUS BERBASIS MODERASI BERAGAMA UNTUK MEMBENTUK KARAKTER BANGSA

Main Article Content

Otniel Aurelius Nole
Serdianus Serdianus
https://orcid.org/0000-0003-4504-1781

Abstract

Abstract : Religious moderation is key in explaining the right way of religious life and the obligation to respect other religions. It talks about what is done to humanize humans and reject violence. This is important for all people to understand and do. Religious moderation's nature, significance, and practice form a moderate character. A moderate character fills life with living conditions in harmony, peace, and harmony. This study aims to state efforts to form a moderate character based on religious moderation in everyday life. The approach used is interreligious education because this is interfaith education which is not monologue, but dialogue. Interreligious education is carried out constantly so that it is maximized. The research method is qualitative with the type of library research. This study found that interreligious education presents a habituation of the meaning of religious moderation for life that is not extreme and forms good character in the midst of life, namely moderate character. In this case, a moderate character is a must-have for everyone of all ages.


Abstrak: Moderasi beragama merupakan kunci dalam menjelaskan cara hidup beragama yang benar dan kewajiban menghargai agama lain. Ini berbicara tentang apa yang dilakukan demi memanusiakan manusia dan menolak kekerasan. Ini penting untuk dipahami dan dilakukan oleh semua umat. Hakikat, signifikansi, dan praktik moderasi beragama dipakai untuk membentuk karakter moderat. Dengan karakter moderat, kehidupan dipenuhi dengan kondisi yang hidup rukun, damai, dan harmonis. Penelitian ini bertujuan untuk mengusulkan sebuah ide yang dapat menjadi salah satu alternatif dalam upaya membentuk karakter moderat berbasis moderasi beragama. Pendekatan yang dipakai adalah pendidikan interreligius karena ini merupakan pendidikan lintas agama yang tidak monolog, melainkan dialog. Pendidikan interreligius dilakukan secara konstan agar maksimal. Metode penelitiannya adalah kualitatif dengan pengumpulan data kepustakaan dari referensi yang terkait dengan moderasi beragama. Hasil penelitian ini menemukan bahwa pendidikan interreligius menghadirkan habituasi tentang makna moderasi beragama bagi kehidupan yang tidak ekstrem, serta membentuk karakter yang baik di tengah-tengah kehidupan, yaitu karakter moderat. Dalam hal ini, karakter moderat adalah bagian yang perlu dimiliki untuk semua orang dengan segala jenis usia.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Nole, O. A., & Serdianus, S. (2023). PENDIDIKAN INTERRELIGIUS BERBASIS MODERASI BERAGAMA UNTUK MEMBENTUK KARAKTER BANGSA. Melo: Jurnal Studi Agama-Agama, 3(2), 90–106. https://doi.org/10.34307/mjsaa.v3i2.140
Section
Articles

References

Arthur, James. Education with Character: The Moral Economy of Schooling. New York: RoutledgeFalmer, 2003.

Baisuki, Asror, and Ta’rif. “Penanaman Karakter Moderat Di Ma’had Aly Situbondo.” EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan 15, no. 3 (2017).

Berling, Judith A. Understanding Other Religious Worlds: A Guide for Interreligious Education. New York: Orbis Books, 2004.

Berndt, Hagen. Agama Yang Bertindak: Kesaksian Hidup Dari Berbagai Tradisi. Yogyakarta: Kanisius, 2006.

Bua’, Piter Randan. “Mengenal, Memahami, Menghargai.” In Dialog 100: 100 Kisah Persahabatan Lintas-Iman. Yogyakarta: Interfidei, 2014.

Carmody, Brendan. “Interreligious Education and the Question of Truth.” In International Handbooks of Religion and Education 4: International Handbook of Inter-Religious Education, edited by Kath Engebretson, Marian de Souza, Gloria Durka, and Liam Gearon. London: Springer, 2010.

Darmaputera, Eka. “Bentuk Dan Dimensi Kerukunan Hidup Antarumat Beragama Di Indonesia.” In Kerukunan Umat Beragama Pilar Utama Kerukunan Berbangsa: Butir-Butir Pemikiran, edited by Weinata Sairin. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2006.

Edgar, Andrew. The Philosophy of Habermas. Chesham: Acumen, 2005.

Eko, Bherta Sri, and Hendar Putranto. “The Role of Intercultural Competence and Local Wisdom in Building Intercultural and Inter-Religious Tolerance.” Journal of Intercultural Communication Research 48, no. 4 (2019): 341–369. https://doi.org/10.1080/17475759.2019.1639535.

Fathimah, Siti, Ferdinand Kerebungu, Sangputri Sidik, and I Wayan Gede Suarjana. “Minahasa Community Local Wisdom; Study of Social Construction of Inter-Religious Harmony.” In Proceedings of the Unima International Conference on Social Sciences and Humanities (UNICSSH 2022), 1731–1738. Atlantis Press, 2023. https://doi.org/10.2991/978-2-494069-35-0_205.

Goshen-Gottstein, Alon. “Sharing Wisdom.” In Sharing Wisdom: Benefits and Boundaries of Interreligious Learning, edited by Alon Goshen-Gottstein. Lanham: Lexington Books, 2017.

Harahap, Syahrin. Teologi Kerukunan. Jakarta: Prenada, 2011.

Ihsana, Amalia Nanda. “Bhinneka Tunggal Ika Ala Kami.” In Dialog 100: 100 Kisah Persahabatan Lintas-Iman. Yogyakarta: Interfidei, 2014.

Junaedi, Edi. “Inilah Moderasi Beragama Perspektif Kemenag.” Harmoni 18, no. 2 (2019): 182–186. 10.32488/harmoni.v18i2.414.

Kansil, C. S. T., and Christine S. T. Kansil. Empat Pilar Berbangsa Dan Bernegara. Jakarta: Rineka Cipta, 2011.

Kasyfurrahman, Taufiq Nur, Alwi Ghiyaz Azhari, and Eros Samudera Hekmatiyar. “Tapak Tilas Agama Khonghucu Di Indonesia Dan Korelasi Ajaran Wu-Chang Dalam Menjaga Integrasi Nasional.” Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama 15, no. 1 (2020): 145–162.

Kementerian Agama Republik Indonesia. Moderasi Beragama. Edited by Tim Penyusun Kementerian Agama RI. Jakarta: Badan Litbang dan Diklat Kementeria Agama RI, 2019.

Kiemas, H. M. Taufiq. Empat Pilar Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara Sebagai Sumber Moralitas Dan Hukum Nasional. Jakarta: Penerbit Universitas Trisakti, 2013.

Kirana, Zuyyina Candra. “Pendidikan Interreligius Berbasis Pancasila Sebagai Acuan Melawan Stigma Menguatnya Radikalisme.” MOMENTUM: Jurnal Sosial dan Keagamaan 9, no. 1 (2020).

Lickona, Thomas. Mendidik Untuk Membentuk Karakter. Jakarta: Bumi Aksara, 2012.

Mann, Thomas. The Oxford Guide to Library Research. 4th ed. Oxford: Oxford University Press, 2015.

Moyaert, Marianne. “On the Role of Ritual in Interfaith Education.” Religious Education 113, no. 1 (2018): 49–60.

Muhammad, Agus, and Sigit Muryono. Jalan Menuju Moderasi: Modul Penguatan Moderasi Beragama Bagi Guru. Edited by Anis Masykhur. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, 2021. https://cendikia.kemenag.go.id/storage/uploads/file_path/file_28-09-2021_6152764c19e9b.pdf.

Mustari, Mohamad. Nilai Karakter: Refleksi Untuk Pendidikan Karakter. Yogyakarta: LaksBang PRESSindo, 2011.

Nolan, Lucinda A. “With Beating Hearts and Earnest Purpose: The Heritage of TheWomen Delegates’ Speeches to TheWorld’s Parliament of Religions.” In International Handbooks of Religion and Education 4: International Handbook of Inter-Religious Education, edited by Kath Engebretson, Marian de Souza, Gloria Durka, and Liam Gearon. London: Springer, 2010.

Nurdin, Nazar. Moderasi Beragama Di Mata Milenial. Semarang: CV Lawwana, 2021.

Qurtuby, Sumanto Al. Dialog Agama Dan Peradaban. Semarang: eLSA Press, 2016.

Ramadani, Dewita, and Herdi. “Studi Kepustakaan Mengenai Kinerja Guru Bimbingan Dan Konseling Dalam Perencanaan Program Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah.” EDUKASI: Jurnal Bimbingan Konseling 7, no. 1 (2021): 42–52.

Sairin, Weinata, Victor I. Tanja, and Eka Darmaputera. “Berbagai Dimensi Kerukunan Hidup Umat Beragama.” In Kerukunan Umat Beragama Pilar Utama Kerukunan Berbangsa: Butir-Butir Pemikiran, edited by Weinata Sairin. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2006.

Sartika, Anita, and Wahyu Hidayat. “Intoleransi Beragama Di Media Sosial: Analisis Narasi Hoaks Dan Interaksi Netizen.” Proceeding International Conference on Cultures & Languages (ICCL) 1, no. 1 (2020): 840–863.

Schumann, Olaf H. Dialog Antarumat Beragama: Membuka Babak Baru Dalam Hubungan Antarumat Beragama. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2008.

———. Menghadapi Tantangan, Memperjuangkan Kerukunan. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2018.

Sekretariat Jenderal MPR RI. Empat Pilar Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara. Jakarta: Sekretariat Jenderal MPR RI, 2012.

Serdianus, Serdianus, and Tjendanawangi Saputra. “Preservasi Moderasi Beragama Di Indonesia Melalui Pengamalan Konsep Keniscayaan Keberagaman.” In Penguatan Moderasi Beragama Dalam Perspektif Pendidikan, Budaya, Dan Tradisi Agama-Agama Di Indonesia, edited by Deflit Dujerslam Lilo and Yohanes Krismantyo Susanta, 189–211. Yogyakarta: PT Kanisius, 2023.

Sinaga, Martin L. Beriman Dalam Dialog: Esai-Esai Tentang Tuhan Dan Agama. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2018.

Smith, Christian. Religion: What It Is, How It Works, and Why It Matters. Princeton: Princeton University Press, 2017.

Suprobo, Listia. “Pancasila Dalam Pendidikan Agama.” SEMNASPA: Seminar Nasional Pendidikan Dan Agama 1, no. 2 (2020).

Sutopo, Umarwan. “Toleransi Beragama (Toleransi Masyarakat Muslim Dan Budha Di Dusun Sodong Perspektif Islam).” Al-Syakhsiyyah: Journal of Law & Family Studies 3, no. 2 (2021): 48–82.

Volf, Miroslav. “A Christian Perspective.” In Sharing Wisdom: Benefits and Boundaries of Interreligious Learning, edited by Alon Goshen-Gottstein. Lanham: Lexington Books, 2017.

Ward, Keith. Benarkah Agama Berbahaya? Yogyakarta: Kanisius, 2009.

Yewangoe, A. A. Agama Dan Kerukunan. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2015.

Yusuf, A. Muri. Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, Dan Penelitian Gabungan. Jakarta: Kencana, 2014.